Hari minggu (27/11/11) kemarin saya ke acara indonesia punya, yang diadakan di Tenis Indoor Senayan, BOOK FAIR INDONESIA. Acara ini berlangsung dari tanggal 24 November – 4 Desember 2011, dan diikuti oleh ratusan penerbit di Indonesia. Disana nggak Cuma pameran buku dengan super diskon, ada acara – acara lain yang seru, misalnya Lomba, bedah buku, tryout SNMPTN, dan bicara buku.

Sebenarnya minggu kemaren pergi ke book fair bukan tujuan utama, meski sudah merencanakan dalam minggu minggu ini harus kesana. Awalnya saya & Tatu simanusiakardus [temen sekontrakan yang nggak betah baget sama keringet, pokoknya dia ANTI AIR dah] niat ke “Harco” buat service kamera, tapi kita “galau” disana karena service centernya tutup dan...kita keliling dari lantai ke lantai. Akhirnya tercetuslah ide buat pergi ke Book Fair mumpung masih siang, tapi kita nggak langsung pergi kesana....mengingaaaat adanya kabar kabari Book Fair tutup karena Pak Beye punya Gawe....

Yaa...Bapak Negara kita lagi “ewoh mantu” mas ibas sama mbak aliya, dan resepsinya berlangsung di JCC ( Jakarta Convention Center ). Hari sabtu (26/11/11) Book Fair memang tutup, anehnya nggak ada pengumumaan, pemberitahuan, atau apa pun...kalau saya baca di Detiknews.com, yang punya stand di Book Fair aja nggak tahu kalo hari sabtu tutup...parah...

Jadi mengingat gosip Book Fair tutup, maka kita cari info, setelah dapet info yang valid...nyampe juga kita di Book Fair...Alhamdulillah buka, kalo nggak buka...kita bisa “galau” dan mungkin akan keliling senayan, seperti yang kita lakukan di harco.

Kita sampai di Book Fair kurang lebih jam 2 siang, sebelum masuk, kita liat jadwal acara....dan SUMPAH  saya langsung EXCITED !!!. Bayangin aja, di jadwal itu tertulis kalau jam 3 nanti akan ada AHMAD FUADI, DONNY DHIRGANTORO , dan IWAN SETYAWAN !!!, Pas Banget !!!. Mereka akan ada di sesion “3 Cowok Bicara Buku”, dan yang paling kutunggu adalah ketemu penulis inspiratif asli Batu yaitu Mas Iwan Setyawan penulis buku 9 Summers 10 Auntumns, yang sudah memberiku banyak inspirasi dan membuatku lebih berani untuk bermimpi.

Tapiiii......Iwan Setyawan berhalangan hadir karena pesawatnya delay.....informasi ini kudapat dari MC waktu saya naik ke panggung buat ngasih testimoni tentang Buku “5cm”nya Donny Dhirgantoro. Kecewaaaa bangeeeett sebenernya......mungkin lain kali dan lain waktu.....lagipula diatas panggung sana juga ada 2 orang inspirator yang luar biasa.

2 Cowok Bicara Buku

Datang ke Indonesia Book Fair nggak mungkin pulang dengan tangan hampa, dan nggak cukup sehari buat keliling, membongkar buku, apalagi buat dapet diskon paling gedhe buku most wanted atau buku dalam list book yang selalu kubuat tiap ke toko buku.

Tiap ke toko buku, saya pasti betah berlama-lama meski akhirnya nggak beli apa apa...hehee...karena yang kulakukan adalah hunting buku bagus dan bikin listnya, serta rencana kapan mau beli, dan nggak lupa nyari buku yang udah nggak ada plastiknya (lumayan..baca gratisan..)... hehee. Maklum...mahasiswa (anak kos pula..) banyak kebutuhan...uang saku juga mepet...

Saya Cuma beli satu buku “Traveler Sumatra National Geographic” lumayan buat mengukir mimpi Traveling keliling Indonesia yang sepertinya akan jadi program jangka panjang antara saya & emon simonsterbantalkakipanjang. Cuma satu buku??...what??...biasanya kalau lihat diskon gedhe saya pasti langsung tangkep, tapi kemarin ada sesuatu yang membuat saya tidak menjelahi tiap stand buku.

Book Fair Indonesia isinya bukan Cuma stand buku, tapi juga ada stand-stand Provinsi di Indonesia dan stand perpustakaan. Inilah yang membuat saya “selingkuh” dari buku buku itu. Saya & simanusiakardus, mampir ke tiap stand nusantara dan mengintrogasi orang yang jaga stand.

Stand pertama adalah Perpustakaaan Jakarta, kita sempat bikin kartu perpus juga, gratis dan cepet banget. Stand berikutnya adalah Stand Provinsi Aceh...Woooww...kita dapet info banyak disini, mulai dari peraturan pakaian wanita di aceh, jam malam untuk wanita di aceh, razia sholat jum’at, bahasa mereka, upacara pernikahan, dan bangkitnya aceh setelah tsunami 2004. Di stand ini juga di jual aneka souvenir dari aceh, tas, kain, aksesoris dan banyak lagi, yang tentunya dengan motif khas dari aceh yaitu Pintu Aceh.

Photo with Mr. Bernard

Stand nusantara Ketiga yang kita datangi adalah Papua, hhmm...ada orang papua asli !! hehee. Bukan berarti yang di stand Aceh bukan orang aceh asli, tapi orang papua kan bedaaa....hehee. PAPUA SO AMAZING...anganku melayang jauuuuuhhh kesana. Kita dapet info pembuatan hiasan dinding dari kulit pohon melinjo yang di pajang di stand (sayang gag difoto), sisir rambut bentuk sirip dari bambu, Tas khas papua “Noken”, dan festival perang perangan di wamena. Saya pun sempat bertanya, apakah papua aman...dan Pak Bernard menjawab papua aman dan kaya....Pak Bernard datang langsung dari Papua Barat untuk acara ini, begitu mendengar Papua Barat, yang ada di otakku adalah RAJA AMPAT !!. Pak Bernard langsung tanggap, dan dia menunjukkan pamflet Raja Ampat yang ....hhhmmm....biruuuuuu.....Tanpa sadar saya bergumam “hhmmm...papua....jauhnyaaaa....”, Pak Bernard pun menanggapi “iya...saya terbang 8 jam” dengan logat khas papua, sambil bergeleng-geleng. Aku hanya berkata dalam hati...Destination of my Dream...Raja ampat...and that blue.

Setelah mampir di Papua, kita mampir di Sulawesi Tengah. Simanusiakardus hilang entah kemana, karena setelah mengisi buku tamu, saya kehilangan jejaknya. Di stand ini saya bertemu Pak Rudi yang juga asli Sulawesi Tengah.

Inodo (Baju Kulit Kayu)

Disini saya dapat informasi unik tentang baju khas Sulawesi Tengah “Inodo” yang terbuat dari kulit kayu, kulit kayu yang dipakai adalah kayu beringin putih. Danau Poso, yang berlokasi di Poso, dengan pasir putih, air yang biru, dan pohon kelapa, ini yang membuat saya terus bertanya ke Pak Rudi, karena danau ini seperti pantai, dan Pak Rudi meyakinkan  saya bahwa itu adalah Danau. Beliau pun menjelaskan oleh oleh khas poso yaitu “Kayu Eboni” kayu ini berwarna hitam, yang menarik adalah dia memiliki motif galur galur coklat tua yang menarik dan dicari pengrajin kayu. Kata Pak Rudi, eboni hampir seperti kayu ulin dari Kalimantan, yang keras bahkan sampai disebut kayu besi, tapi eboni lebih lunak dan bermotif, dan yang lebih unik dia hanya tumbuh di Poso.

Souvenir made from "Black Wood"

Woooww...nice info...setelah mengisi buku tamu di stand Sulawesi Tengah, saya pamit, dan Pak Rudi berpesan agar saya banyak mengambil foto dan berbagi cerita tentang Sulawesi Tengah ke teman teman, supaya mereka tertarik untuk berkunjung.

Gara – gara kebanyakan introgasi di stand-stand nusantara, sampai hampir lupa Sholat Ashar...Padahal Cuma 4 Stand, belum semuanyaaaaa.....ckckckckckck....memang nggak boleh Cuma sehari disana, harus lebih dari sehari. Selesai Sholat Ashar, kita keliling ke stand buku lagi karena stand nusantara sudah beranjak tutup...dan akhirnya kutemukan Buku “Traveler Sumatra National Geographic”. Waktu memang berputar sangat cepat...sesuatu banget !!. Jarum jam tangan saya menunjukkan tepat jam 8 malam, akhirnya saya & simanusiakardus memutuskan untuk pulang, meski sebelumnya masih sempet nangkring di stand edukasi anak-anak buat main puzzle...hehee....

Book Fair Indonesia Luar Biasa...Nanti, hari terakhir pasti diskonnya lebih gedhe...Ayoo kesana lagi hehee, masih 6 Hari lagi & Mampir ke Stand Nusantara lagi buat introgasi agar kita tahu bahwa Indonesia kaya dan kita Wajib Bangga !!

| Free Bussines? |