26/10/12
Backpacker VS Malaria
Happy very long weekend guys... Selamat berkumpul dengan keluarga di rumah dan Selamat Hari Raya Idul Adha.
Satu lagi Very Long Weekend, bonus tahun 2012, setelah bulan mei lalu. Kalau bulan mei lalu bisa bagi bagi cerita tentang trip ke Green Canyon. Kali ini nggak ada cerita jalan jalan yang bisa saya bagikan, tapi tetap ada sesuatu yang ingin saya bagikan di postingan ini. Sesuatu yang sudah membanjiri otak saya dan mengaduk-aduk hati saya.
Oke. Baiklah. Markimuuul (mari kita mulai) !!!.
Kamu suka jalan jalan??? Backpackeran???
Kemana tempat favoritmu??? Punya tempat tujuan impian???
Flores?? Papua Barat?? Kalimantan??
Siapa sih yang nggak mau atau nggak suka jalan jalan ke tempat tempat terindah di Indonesia...apalagi dengan harga murah, diluar segala fasilitasnya yang minim. Jalan jalan ala backpacker memang lebiiiiiih kaya cerita dan pengalaman. Merencanakan perjalanan dengan cermat dan teliti, punya rencana cadangan di setiap langkahnya, tapi selalu menikmati apa pun yang terjadi dan dianggap sebagai pengalaman yang positif (termasuk kalau lagi kesasar atau tidur di masjid).hehe. itulah Backpacker. Apa pun yang terjadi...enjoy ajaah.
Tapi sayangnya, ada sesuatu yang perlu kalian tahu. Backpacker adalah salah satu yang beresiko terkena penyakit menular, dan menyumbang peningkatan angka penyakit menular di Indonesia. Salah satu penyakit menular itu adalah Malaria.
Tentang Malaria
Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit yang ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi. Singkatnya, akan ada semacam monster kecil yang akan masuk ketubuhmu melalui gigitan nyamuk. Monster itu bernama Plasmodium, dan Nyamuknya bernama Anopheles, setelah monster itu masuk ke tubuhmu...kamu akan terjangkit malaria. Meski kecil , si Plasmodium ini bisa berevolusi menjadi berbagai macam bentuk sesuai dengan berapa lama ia tinggal di tubuhmu. Yang perlu diingat, Plasmodium adalah Parasit. Parasit hidup menempel dan mengambil keuntungan dari inangnya, bahkan sang inang bisa mati karenanya, inang tersebut adalah manusia.
Seperti yang saya jelaskan diatas, Plasmodium bisa berevolusi di dalam tubuh tergantung berapa lama ia berada disana dan tergantung spesiesnya. Di Indonesia ada 4 spesies Plasmodium, yaitu P.vivax, P.malariae, P.ovale, dan P.falcifarum. P.falcifarum adalah spesies yang paling berbahaya, yang dapat menyebabkan komplikasi dan paling banyak menyebabkan kematian
Keadaan tubuhmu yang terjajah oleh Plasmodium
Begitu satu manusia terinfeksi, ia adalah manusia berbahaya. Kenapa??, karena mungkin ia menyimpan parasit matang di dalam tubuhnya, dan ketika Anopheles menggigitnya, parasit matang ini akan berpindah ke lambung nyamuk dan berevolusi menjadi bentuk parasit yang siap ditularkan lagi ke manusia lain melalui gigitan nyamuk.
Saat pertama kali monster ini masuk ke aliran darah manusia, ia segera menuju ke hati (hepar). Setelah mendarat disana, ia akan berevolusi menjadi makhluk yang siap meledak dan melepaskan tentara tentara bernama Merozoit. Ketika makhluk ini pecah, merozoit keluar dari hati dan menyerang sel darah merah, mereka memakan nutrisi dari sel darah merah, dan mengakibatkan sel darah merah pecah. Proses ini bisa terjadi setelah 2-3 hari setelah gigitan nyamuk. Beberapa Merozoit ini dalam kurun waktu tertentu akan berevolusi lagi menjadi Gametosit, nah si gametosit inilah yang nantinya akan ikut terhisap oleh nyamuk, jika ada nyamuk yang mengigitnya. Gametosit kemudian berpindah ke tubuh nyamuk, matang dan siap ditularkan kembali ke manusia lain.
Siklus Hidup Plasmodium |
Begitulah siklus derita yang disebabkan oleh Monster Kecil dan Anopheles, Satu orang belum sembuh, orang lain sudah sakit lagi. Akan lebih parah jika terjadi komplikasi, komplikasi biasa terjadi pada spesies P.falcifarum. antara lain :
- Malaria serebral (otak)
- Gagal ginjal akut
- Anemia berat
- Pembengkakan paru
- Penurunan kadar gula darah
- Kejang
- Perdarahan spontan
Malaria bisa dikenali dari gejalanya yang khas, yang sering disebut dengan “Trias Malaria”. Yaitu 3 periode keadaan yang menjadi ciri ciri orang sakit malaria, periodenya :
- Periode Dingin : Menggigil, gemetar, pucat, kulit dingin dan kering. Periode ini berlangsung Cuma sebentar, 15 menit -1 jam.
- Periode Panas : Wajah memerah, kulit panas, nadi cepat, suhu tubuh bisa mencapai 40oC, muntah muntah. Periode ini berlangsung 2 jam atau lebih.
- Periode Berkeringat : Penderita merasa lelah luar biasa, sering tertidur, berkeringat seluruh tubuh, setelah bangun tidur seolah merasa sehat.
FAKTA : Dunia, Indonesia, Backpacker & Pencegahan
Dunia, berdasarkan World Malaria Report 2011 :
- Pada tahun 2010, sekitar 3.3 milyar orang, hampir setengah dari populasi dunia beresiko terhadap malaria. Setiap tahun, terdapat kurang lebih 216 juta kasus malaria dan diperkirakan 655,000 diantaranya mengalami kematian.
- Tahun 2010 dari 100% jumlah kasus malaria di Asia tenggara, 94% di sumbang oleh 3 negara, yaitu India (66%), Myanmar (18%), dan Indonesia (10%). Antara 2000-2010, untuk Srilangka dan thailand dilaporkan trend penurunan kasus yang stabil, sedangkan Indonesia dilaporkan hanya mengalami sedikit perubahan atau justru peningkatan.
- Malaria import saat ini menjadi problem baru, karena meningkatnya mobilitas International travelers dan Backpacker lokal.
- Dulu malaria diobati dengan Kina, sekarang kina sudah tidak mempan untuk pengobatan tunggal karena si monster telah kebal (resistensi). ACT (Artemisin based Combination Therapy) adalah obat pilihan utama saat ini, namun ironisnya dikonfirmasikan di perbatasan kamboja dan thailand pada tahun 2009, Plasmodium telah resistensi terhadap ACT, kini di duga di bagian myanmar dan vietnam.
- Penelitian penemuan zat aktif baru yang diduga sebagai agen antimalaria masih terus berlangsung, dan membutuhkan waktu lama. Meskipun sekarang telah ditemukan titik terang tentang vaksin malaria, tapi vaksin tersebut masih perlu dikaji manfaatnya lebih jauh.
Indonesia, berdasarkan Laporan Millenium Development Goals (MDGs) 2010, Buletin Malaria 2011, dan jurnal terkait :
- Penyakit malaria masih ditemukan di seluruh provinsi di Indonesia. Berdasarkan API (Annual Parasite Incidence), dilakukan stratifikasi wilayah dimana Indonesia bagian Timur masuk dalam stratifikasi malaria tinggi, stratifikasi sedang di beberapa wilayah di Kalimantan, Sulawesi dan Sumatera sedangkan di Jawa-Bali masuk dalam stratifikasi rendah, meskipun masih terdapat desa/fokus malaria tinggi.
- Dari tahun 2006 – 2009 Kejadian Luar Biasa (KLB) selalu terjadi di pulau Kalimantan walaupun kabupaten/kota yang terjangkit berbeda-beda tiap tahun. Pada tahun 2009 , KLB dilaporkan terjadi di pulau Jawa (Jawa Tengah, Jawa Timur dan Banten), Kalimantan (Kalimantan Selatan), Sulawesi (Sulawesi Barat), NAD dan Sumatera (Sumatera Barat, Lampung) dengan total jumlah penderita adalah 1.869 orang dan meninggal sebanyak 11 orang. KLB terbanyak di pulau Jawa yaitu sebanyak 6 kabupaten/kota.
- Pada tahun 2008 dilakukan Mass Blood Survei (MBS) di 14 provinsi (Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Bengkulu, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Jambi, Bangka Belitung, Nusa Tenggara Barat, Maluku Utara, Papua Barat, Papua, Maluku, Nusa Tenggara Timur) yang menjadi wilayah kegiatan The Global Fund to Fight AIDS, Tuberculosis and Malaria (GF ATM). Pada MBS dilakukan pengambilan sediaan darah berdasarkan mikroskop dan Rapid Diagnostic Test (RDT). Hasil MBS menunjukkan bahwa Provinsi dengan kasus positif tertinggi adalah Nusa Tenggara Timur (32.321 orang) dan Maluku (23.754 orang).
- Menurut Mass Blood Survei (MBS) pada tahun 2008 kasus infeksi pada ibu hamil yang terbanyak adalah Nusa Tenggara Timur (624 orang), kemudian Maluku (455 orang). Secara absolut provinsi yang mempunyai kasus bumil malaria tertinggi adalah NTT, namun provinsi yang mempunyai persentase kasus bumil malaria tertinggi adalah Sumatera Barat (6,36%) dan Riau (2,24%).
Backpacker, menurut saya J :
Guys...., you are on risk, we are on risk. Kita beresiko terjangkit dan menularkan malaria ke orang lain. Kita sering berpergian ke pelosok negeri Indonesia atau bahkan luar negeri dalam kurun waktu yang cukup singkat, dan kemudian pulang. Dalam kurun waktu yang singkat inilah mungkin kita terjangkit, dan ketika pulang inilah kita menularkan. Setelah kalian baca fakta-fakta di atas, perhatikan baik baik dan pikirkan.
Tempat tempat yang endemik malaria (kasus malaria besar) adalah destinasi impian kebanyakan orang, termasuk saya. Bahkan ada beberapa event yang memberikan hadiah jalan jalan gratis lengkap dengan uang saku ke tempat tempat cantik itu, let says.... Pulau Komodo (NTT), Derawan (Kalimantan Timur), Raja Ampat (Papua Barat) dan banyak lagi. Lebih lebih trip ala backpacker yang selalu hemat bisa memaksa kita untuk tidur di homestay murah, tenda, masjid atau Cuma dengan sleepingbag yang memperbesar resiko tergigit si Anopheles.
Pencegahan, menurut semua sumber yang saya baca :
Mencegah Lebih Baik dari pada Mengobati, pernyataan yang sering kita dengar kan??. Yap, mungkin kita beresiko, tapi jangan biarkan resiko ini menghalangi jiwa eksplorasi kita untuk Indonesia. Indonesia cantik kawaaan, malaria bisa dicegah...pencegahan itu bisa berupa :
- Tidur pakai kelambu, kelambu berinsektisida, udah banyak yang jualaaan...cari aja di internet, harganya nggak lebih dari tiket kereta ekonomi jakarta-malang.
- Pengendalian Anopheles, si nyamuk. Semprot pake baygon atau apa sajalah biar dia mati. Perlu diketahui, Anopheles tidak seperti Aedes Aegepty penyebab penyakit DBD yang bisa kita kenali secara fisik, Anopheles seperti layaknya nyamuk biasa. Ada banyak spesies yang tersebar di seluruh Indonesia, ciri ciri yang mudah dikenali adalah, posisi sangat menjungkit (jungkir gag pake balik) saat dia mengigit.
- Pakai repellent, semacam autan dan kawannya. Kalau nggak suka, bisa pake minyak sereh, minyak cengkih, daun jeruk, atau bahkan minyak kayu putih, asal jangan minyak goreng.
- Jaga kondisi tubuh. Seberapa besar infeksi yang ditimbulkan oleh si monster juga tergantung tubuh kita. Kalau kita kuat, mungkin infeksinya kecil, dan bisa sembuh sebelum menular ke orang lain.
- Kenali baik baik gejalanya (Trias Malaria), kalau sudah merasakan periode awal, segera ke Dokter.
- Pencegahan juga bisa dilakukan dengan obat (kemoprofilaksis), tapi obat ini harus dibeli dengan resep dokter yak. Cek disini
- Buat international traveler, ada panduannya kok.Preventing Malaria For Traveller
- Jaga kebersihan lingkungan, supaya si Anopheles tidak mendekatimu.
Dengan mencegah, secara tidak langsung kita juga bisa membantu program pemerintah untuk mengurangi kejadian malaria di Indonesia. Jadi..... Masbrow dan Mbakbrow yang suka backpackeran keliling Indonesia yang cantik ini.....tetap hati hati, waspada dan nikmati petualangan di Indonesia. Tetap menyatu dengan Alam dan Cintai Indonesia. Salam Ransel.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
mohon izin sy link postingg mbk...hehe..
BalasHapussilahkan kang...dengan senang hati, kalau infonya dibagi ke teman teman lain kan bisa nambah ilmu juga :)
Hapus