25/11/12
Book Fair Indonesia: Take a pict, Take a sign :D
Buku-buku yang kucintai ^o^ |
Book Fair Indonesia (BFI) ada lagi guys, hari ini (25/11/12) adalah hari terakhir. Book fair Indonesia sudah di buka dari tgl 17 bulan ini. Sebagai pecinta buku yang bisa melahap buku apa saja, meski kadang kadang Cuma bisa minjem atau nyobek plastik buku di toko buku biar bisa baca ditempat. Tapi, yang namanya cinta gimana sih...apa pun saya lakukan, dan acara BFI adalah surga dunia buat saya .
Ada banyaaaaak banget buku diskon dan acara-acara seru. Ada beberapa acara yang sudah saya incar selain buku di BFI, bahkan sebelum BFI dibuka.hehe.
Acara yang sudah di stempel “Wajib Datang” antara lain :
- Preview film 9 Summers 10 Auntunms. Bareng Mas Iwan Setyawan, Agni Pratista, Alex Komang & Produsernya.
- Bedah buku “Travel Writer”. Bareng Mas Yudasmoro Minasiani.
- Preview film 5cm. Bareng Mas Donny Dhirgantoro, Fedi Nuril, Igor Saikoji, Raline Shah, & Cast Directornya.
9 Summers 10 Auntumns
Film ini diadaptasi dari buku karya Iwan Setyawan dengan judul yang sama. Rencananya, film ini kan tayang bulan Maret 2013. Saya suka banget bukunya, tepatnya saya cinta mati sama novelnya Mas Iwan. Sumpah. Buku ini berkisah tentang Keluarga, mimpi, realita dan tekad.
"Bapakku, sopir angkot yang tak bisa mengingat tanggal lahirnya. Dia hanya mengecap pendidikan sampai kelas 2 SMP. Sementara ibuku, tidak bisa menyelesaikan sekolahnya di SD. Dia cermin kesederhanaan yang sempurna. Empat saudara perempuanku adalah empat pilar kokoh. Di tengah kesulitan, kami hanya bisa bermain dengan buku pelajaran dan mencari tambahan uang dengan berjualan pada saat bulan puasa, mengecat boneka kayu di wirausaha kecil dekat rumah, atau membantu tetangga berdagang di pasar sayur. Pendidikanlah yang kemudian membentangkan jalan keluar dari penderitaan. Cinta keluargalah yang akhirnya menyelamatkan semuanya."
Seperti inilah review di belakang novel Mas Iwan. Selebihnya baca novelnya, kamu pasti cinta mati. Selanjutnya nonton filmnya, pasti ada perubahan yang terjadi dalam diri kamu .
Mas Iwan, Agni pratista, Alex Komang, dan Produser 9 Summers 10 Auntumns |
Mas iwan pusing lihat mukanya sendiri pas trailler film ditayangin.hehee (tangannya diatas kepala) |
With Alex Komang, yang berperan sebagai Bapak di Film ini |
With Agni Pratista, putri Indonesia 2006. Agni berperan sebagai mbak isa (guys, dia tinggi banget !!) and With Mas Iwan Setyawan, penulis 9S10A |
Tanda tangan Agni, Alex Komang, dan Iwan Setyawan. Begonya, waktu itu saya nggak bawa bukunya ~_~``` |
Travel Writer
Travel writer adalah buku yang berisi segala sesuatu tentang bagaimana kamu bisa jalan-jalan, jadi penulis, sekaligus fotografer dan dapet duit pula. Buku ini di tulis oleh seorang “travel writer” Yudasmoro Minasiani. Mas Yudas ini dulunya manager restoran cepat saji, yang kemudian keluar dari tempat kerjanya karena “pengen” jalan-jalan.
Travelling itu asik. Semua orang pasti suka travelling, apa lagi yang murah, lebih lebih kalo dapet duit. Saya suka travelling, saya ingin melihat Indonesia, dekat dengan alam, belajar bertahan hidup, dan memaknai arti pulang. Percaya ga percaya, saya rela menyisikan uang saku bulanan dan memanfaatkan jatah bolos kuliah (1 Semester maksimal 3x nggak masuk/ 1 mata kuliah) dengan baik dan benar demi bisa travelling .heheee.
Dan saat ini saya sedang girangnya bagi-bagi cerita lewat tulisan...I will learn how to write from this book, seriously.
5cm
Dia...
Menggantung....
Mengambang....
5cm....didepan kening kamu.
Di Atas awan puncak tertinggi Jawa. 5 Sahabat, 2 Cinta, sebuah mimpi. Mengubah segalanya.
5cm. Siapa yang nggak tau bukunya??. Kalo nggak tau, sumpah sekarang juga harus beli dan baca sampai habis !!!. Bukunya berkisah tentang persahabatan, mimpi, tekad, cinta, harapan, dan hal hal gila. Buku ini sudah ada “ruhnya”, dan sekarang telah diberi nyawa lewat Film.
5cm. Tayang 12.12.12.
Preview film 5cm bareng Mas Donny Dhirgantoro, Raline Shah, Igor Saikoji, Fedi Nuril, & Cast Director |
Fedi Nuril. He was signing my book (5cm) Dia berperan sebagai Genta di Film 5cm |
With Fedi Nuril. (Aslinya lebih ganteng, sumpah !!) and With Mas Donny Dhirgantoro, penulis 5cm |
WoW |
Signature |
10/11/12
101112 : Perang Belum Usai.
Selamat Hari Pahlawan. Betapa besar jasa mereka yang berperang menyandang selogan "Merdeka atau Mati !!!", hingga saat ini kita bisa bebas dari penjajahan. Bisa berjalan tanpa dihantui kematian yang bisa tiba-tiba datang bersama peluru, bom, atau penculikan yang berujung siksa.
Tapi perang belum usai. Perang masih terjadi di berbagai belahan bumi. Postingan ini sebenarnya adalah hasil penyelesaian tugas salah satu mata kuliah yang saya ambil semester ini, dimana kita diharuskan menganalisa sebuah artikel internasional, dan rasanya perlu saya bagi, untuk renungan kita semua, untuk bisa berpikir lebih baik dengan hati dan logika, bahwa sesungguhnya perang itu Nggak Ada Untungnya !!
Perempuan, Anak-anak dan Perang
"Think about the generations and to say we want to make it a better world for our children and our children's children. So that they know it's a better world for them; and think if they can make it a better place" (intro Heal The World Songs)
Perang adalah hal sangat ditakuti setiap orang karena efek samping dari perang tak lain dan tak bisa dielakkan adalah kerugian dan penderitaan. Korban perang bukan hanya orang-orang militer, tapi juga rakyat sipil, termasuk perempuan dan anak-anak. Selama ini tak sedikit orang beranggapan bahwa perempuan adalah sosok yang lemah, sementara di dalam islam kedudukan perempuan tidak seperti yang dibayangkan kebanyakan orang.
Kedudukan perempuan adalah mulia, ia akan menjadi istri, ibu bahkan pemimpin. Dalam islam, perempuan adalah mitra lelaki, yang berkedudukan sejajar dalam urusan pahala, siksa dan semua hak, kecuali perkara yang memang dikhususkan untuk wanita. Sementara anak-anak adalah penerus generasi, tempat berlabuhnya semua mimpi yang akan membentuknya sebagai sosok manusia berarti saat ia dewasa nanti. Tapi dalam perang, perempuan dan anak-anak adalah korban nomor SATU.
Perempuan dan anak-anak sangat besar kemungkinannya untuk mendapatkan perlakuan tidak manusiawi dari pihak-pihak yang terlibat konflik. Keadaan fisik yang lemah, terlebih lagi mereka adalah pihak yang tidak bersenjata adalah alasan kuat. Perempuan sering menjadi korban pembunuhan, kekerasan, dan pelecehan seksual. Sedangkan anak-anak sering mendapatkan teror, menjadi objek tindak kekerasan, dan seringkali direkrut dalam tindakan kekerasan dengan mempersenjatai mereka. Inilah yang terjadi pada perempuan dan anak-anak pada perang secara umum. Kejadian yang lebih khusus sedikit akan saya ulas berdasarkan Women's Rights In Islam And Somali Culture
Wanita Somalia dan Budayanya
Somalia (bahasa Somali: Soomaaliya; bahasa Arab: الصومال, As-Sumal), dahulu bernama Republik Demokratik Somali, adalah sebuah negara yang terletak di Tanduk Afrika. Negara ini berbatasan dengan Djibouti di barat laut, Kenya di barat daya, Teluk Adendan Yaman di utara, Samudra Hindia di sebelah timur, dan Ethiopia di sebelah barat.
Somalia sejak 1991 menjadi negara konflik, negara tanpa pemerintahan yang stabil. Kala itu panglima perang menggulingkan diktator Mohamed Siad Barre. Semenjak saat itu Somalia berada dalam perang saudara yang berlarut-larut. Somalia merupakan sebuah negara Islam, hampir 100% penduduknya memeluk agama islam. Ibu kota Somalia, Mogandhisu masih mencekam setiap detiknya. Pemerintahan Transisi Nasional (PTN) merupakan pemerintahan Somalia yang diakui oleh dunia internasional. Namun PTN sendiri tidak menguasai seluruh wilayah Somalia,bahkan ibu kota Mogadhisu kini sebagian dikuasai oleh kaum militan. Di sisi lain, kini Somalia menjadi salah satu basis utama Al Qaeda di benua Afrika.
Keadaan konflik di somalia telah membelokkan kedudukan perempuan sebagaimana mestinya di dalam islam. Jika semestinya Islam menjaga kaum wanita dari segala hal yang dapat menodai kehormatannya, menjatuhkan wibawa dan merendahkan martabatnya. Bagai mutiara yang mahal harganya, menempatkannya sebagai makhluk yang mulia yang harus dijaga, tapi di Somalia keadaan 1800 berbeda.
Disini kaum perempuan diperlakukan semena-mena dan selalu dalam keadaan terancam. Bahkan menurut perdana menteri somalia, Maryan Qasim, Somalia adalah negara berbahaya bagi seseorang untuk dilahirkan sebagai perempuan. Somalia adalah neraka bagi perempuan yang berjuang untuk memberi makan anaknya ditengah peperangan dan kekeringan, resiko untuk ditembak dan diperkosa, kurangnya pendidikan, pusat perawatan, dan praktek pemotongan bagian tertentu alat vital perempuan (sunat perempuan) membuat hidup perempuan sangat sulit. If you don't believe me, you can search at google, with keyword "Female Genital Mutilation"...and watch how suffer they are...
Kaum laki – laki yang seharusnya menjaga martabat wanita yang diperistri tak jarang malah menyiksa secara fisik dan emosional. Mereka (laki-laki somalia) berpoligami lebih dari 4 orang sementara mereka tak dapat berlaku adil dan tak memiliki sarana untuk merawat satu keluarga. Bahkan yang lebih parah, berkaitan dengan sunat perempuan, jika dikethui oleh suami bahwa istrinya tidak melakukan sunat, maka suami akan menceraikannya.
Sebanyak 98% perempuan somalia mengalami sunat, sunat seperti sudah merupakan kewajiban, untuk menyelamatkan diri dari intimidasi perceraian atas diri seorang istri, dan bahkan untuk seorang ibu yang memiliki anak gadis dihantui paradigma anak gadisnya nanti tidak akan ada yang mau menikahi jika tidak di sunat. Sunat perempuan di Somalia sudah membudaya dan menjadi suatu keharusan, ini yang membuat para perempuan somalia semakin buta pada ilmu yang benar. Padahal jika dikaji dari segi kesehatan, praktek sunat perempuan justru membuat perempuan terancam kematian. Sebagian atau seluruh bagian luar alat kelaminnya dipotong, bekas potongannya kemudian dijahit dan sampai hanya menyisakan lubang kecil, ini sering menyebabkan rasa sakit luar biasa dan kesulitan saat buang air kecil, menstruasi, hubungan seksual, dan melahirkan. Bahkan ketika melahirkan, perempuan somalia terancam kematian karena kondisi ini.
Setelah sebelumnya orang-orang jahiliyah memandang wanita sebagai musibah, Islam memandang bahwa wanita adalah karunia Allah. Bersamanya kaum laki-laki akan mendapat ketenangan, lahir maupun batinnya. Darinya akan muncul energi positif yang sangat bermanfaat berupa rasa cinta, kasih sayang dan motivasi hidup. Kedunya saling membantu dalam mewujudkan hidup yang nyaman dan penuh kebahagian, mendidik dan membimbing generasi manusia yang akan datang. Tapi ini tidak berlaku di Somalia.
Keadaan somalia masih berkecamuk, selama hampir 20 tahun tanpa ada pemerintahan yang menjadi kiblat berjalannya sebuah negara. Hanya kelompok atau klan klan yang berkuasa yang menduduki somalia, kelompok perompak, petani, dan penggembala yang merasa diri mereka adalah pejuang, perjuangan entah melawan siapa. Laki-laki yang seharusnya melindungi wanita, lebih memilih pergi berperang dan mati, membuat istri dan anak-anaknya terlantar, dan mati kelaparan.
Harapan Baru Somalia
Setelah selama dua dekade terjadi kekosongan pemerintahan, dalam kata lain pemerintahan sementara tak mengungguli kedudukan militan di somalia. Pada bulan Agustus tahun 2012, somalia akhirnya mensahkan konstitusi baru. Konstitusi baru Somalia sangat ambisius dan menjanjikan banyak hal, dan semoga saja segera terealisasi. Isinya menjamin lebih banyak hak-hak dasar dibanding konstitusi Amerika Serikat.
Konstitusi ini menyebutkan, “semua warga negara, tanpa memandang jenis kelamin, agama, status sosial atau ekonomi, pandangan politik, suku, kondisi fisik, pekerjaan, keturunan atau dialek memiliki hak dan kewajiban yang sama di hadapan hukum". Kalau benar-benar dilaksanakan, maka konstitusi baru ini bakal mengubah hidup kaum perempuan Somalia, non-Muslim dan anggota suku minoritas, yang selama ini menderita diskriminasi
Konstitusi itu juga mengatakan setiap warga negara berhak atas pendidikan gratis sampai tingkat menengah, dan anak-anak tidak boleh digunakan dalam konflik bersenjata. Selain itu, konstitusi baru juga melarang sunat perempuan, praktik lazim di Somalia. Dalam konstitusi dinyatakan sunat pada perempuan “kejam dan merendahkan martabat‘ dan “sama saja dengan menyiksa‘.
Indonesia bisa jadi menjadi seperti Somalia jika manusianya tetap saja bodoh dan rakus, untuk saat ini saya masih bisa bersyukur. Bersyukur karena saya seorang anak perempuan yang diberi kesempatan oleh Allah SWT lahir di Negara yang cantik, damai, dan dapat menyandang status mewah pendidikan yaitu Mahasiswa. Bersyukur karena Indonesia masih memiliki hukum, meski tak 100% berjalan pada koridornya.
Membaca berbagai artikel yang berkaitan dengan somalia membuat hati bergetar, membayangkan wanita tersiksa lahir batin membuat hati merintih, memikirkan keadaan anak-anak di Somalia membuat hati menangis. DAMN !!.
Why did this happen to them??
Whether the war is so fun??? by making people SUFFER and DIE???.
Why war can not be STOPPED !!!
There are ways to get there , If you care enough for the living Make a little space, make a better place...Just like MJ says...
Langganan:
Postingan (Atom)